Renungan hari Kamis, 19 Desember 2024; Novena Natal hari keempat.
Teman-teman muda yang terkasih! Berkah Dalem!
Pada pertengahan November 2024 lalu, kami mengadakan kegiatan “Youth Camp” bersama sekolompok anak muda. Ada satu sesi dimana seorang pembicara bertanya kepada para peserta, “Siapakah orang yang menginspirasi perjalanan hidupmu?”. Ada banyak jawaban yang diberikan oleh para peserta. Namun, ada satu jawaban yang menarik perhatian saya. Anak muda ini menjawab, “Orang yang menginspirasi hidupku adalah ibuku sendiri! Karena ibuku adalah seorang malaikat yang selalu ada di sisiku. Ibuku selalu membimbing dan menuntun, memberikan nasehat apa yang baik dan apa yang tidak; ibu memberikan pujian ketika aku melakukan hal yang baik dan juga memberikan teguran ketika tindakanku keliru. Ibuku adalah malaikat bagiku!”
Kedua bacaan hari ini (Hakim-Hakim dan Lukas), menampilkan peranan malaikat sebagai utusan Tuhan. Dalam Hakim-Hakim, seorang malaikat menampakkan diri kepada istri Manoah, mengumumkan kelahiran Simson, yang akan mulai menyelamatkan Israel. Dalam Injil, seorang malaikat memberi tahu Zakharia bahwa dia dan Elizabeth akan memiliki seorang putra, Yohanes, yang akan mempersiapkan jalan bagi Yesus. Perkataan malaikat membawa harapan dan kepastian, terlepas dari keadaan yang tidak terduga pada setiap pasangan.
Kunjungan malaikat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan menggunakan utusan untuk menyampaikan rencana-Nya. Malaikat sering kali muncul di saat ketidakpastian, menawarkan bimbingan dan jaminan bahwa Tuhan hadir. Kisah anak muda dalam cerita youth camp tadi, mengingatkan kita semua untuk menjadi “malaikat” bagi satu sama lain. Kita bisa menjadi “malaikat” mulai dari keluarga, komunitas, dan atau group kita masing-masing. Kita menjadi “malaikat” yang membawa pesan kebaikan bagi satu sama lain.
Lebih lanjut lagi, meskipun malaikat mungkin tidak muncul di hadapan kita seperti yang terjadi pada ibu Simson atau Zakharia, Tuhan tetap mengirimkan pesan melalui kitab suci, doa, dan orang-orang di sekitar kita. Tantangannya adalah bersikap terbuka dan memperhatikan momen-momen panduan ini.
Oleh karena itu, peranan malaikat pada masa Advent ini mengajarkan kita untuk menyambut pesan-pesan harapan, bahkan ketika hidup terasa tidak menentu. Rencana Tuhan sering kali dimulai dengan pesan sederhana yang dapat membawa perubahan besar. Saat kita semakin dekat dengan Natal, kita dapat memohon rahmat untuk mendengar suara Tuhan, bagaimanapun suara itu datang kepada kita.
Tuhan memberkatimu dan keluargamu!
P. Sevrin, SDB